Definisi Troubleshooting : Server, Workstation, Hub/Switch, NIC, Kabel dan Konektor



Server
Server adalah komputer yang berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut.

Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang tersebut tidak dapat masuk dalam jaringan.

Hub/switch
Hub/switch merupakan pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing-masing workstation.

Network Interface Card (NIC) atau LAN Card atau Ethernet Card atau Kartu Jaringan
Adalah perangkat untuk menghubungkan antar komputer dalam sebuah jaringan komputer.

Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antar komputer.

CONTOH MASALAH DAN SOLUSI TROUBLESHOOTING

Server
Server merupakan pintu masuk dan sebagai jaringan pusat jaringan komputer. Apabila terdapat gangguan atau kerusakan pada server maka seluruh jaringan tidak dapat berfungsi.

1) Server sering mengalami kegagalan
Permasalahan 
Server sering mengalami kegagalan

Analisa
Kegagalan server bisa terjadi karena banyak hal. Yang pertama, kegagalan server bisa terjadi karena server menjadi terlalu sibuk, sehingga menyebabkan kapasitas server sudah melebihi batas yang menyebabkan server mengalami kegagalan. Yang kedua adalah kondisi komputer server yang sedang tidak baik, misalnya harddisk yang terserang bad sector, ataupun diserang oleh virus-virus yang dapat menyebabkan server melambat dan menjadi off.

Solusi 
Untuk mengatasi hal ini, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mematikan jaringan terlebih dahulu, lalu melakukan pengecekan terhadap server tersebut. Membersihkan server dari malware dan program lainnya yang mencurigakan, atau bisa juga merestar koneksi dan juga server tersebut.

2) Pengalamatan tidak sesuai range IP server DHCP
Permasalahan
Klien tidak mendapatkan IP dari server atau mendapatkan IP yang berbeda.

Analisa
Apabila rentang alamat IP yang ditentukan dalam konfigurasi server DHCP adalah dari 192.168.0.1 hingga 192.168.0.50, maka setiap komputer klien yang terhubung ke jaringan ini akan mendapatkan IP secara otomatis dalam rentang tersebut. Namun, ada suatu saat satu atau dua komputer yang mendapati IP yang berbeda seperti 169.254.X.X setelah melihat konfigurasi IP nya melalui ipconfig, untuk windows, atau ifconfig, untuk klien Linux.

Solusi
Dalam satu jaringan jika ada komputer klien yang mendapati IP berbeda dari rentang alamat DHCP, maka dapat dipastikan bahwa pemberian alamat tersebut bukan berasal dari server DHCP. Alamat tersebut diberikan oleh layanan APIPA (Automatic Private IP Addressing) di komputer klien. APIPA akan secara otomatis memberikan alamat IP pada komputer kliennya sendiri apabila tidak mendapat IP dari suatu jaringan. APIPA merupakan layanan yang sengaja di tambahkan pada komputer berbasis Windows untuk mempermudah koneksi dalam jaringan berskala kecil tanpa perlu adanya server DHCP. Setiap klien windows yang terhubung pada jaringan ini akan secara khusus mendapatkan alamat IP unik dari layanan APIPA yang ada di komputer masing-masing.

3) Duplikasi alamat IP klien
Permasalahan
Terdapat alamat IP yang sama dalam satu jaringan.

Analisa
Dimana ada lebih dari satu komputer memiliki alamat IP yang sama dalam satu jaringan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya klien yang menggunakan alamat statis dan dapat juga karena keberadaan server DHCP lain yang memiliki rentang alamat IP saling beririsan. Faktor yang pertama ini dapat terjadi karena adanya klien yang memang sedang memerlukan alamat statis tersebut karena sedang menggunakan aplikasi yang memerlukan kondisi seperti itu. Karena apabila menggunakan alamat IP dari server DHCP ada kemungkinan alamatnya berganti, sehingga perlu dibuat statis. Faktor berikutnya juga merupakan kejadian yang mungkin terjadi, dimana ada lebih dari satu server DHCP dalam satu jaringan. Apabila tidak dikonfigurasikan dengan baik, akan dapat terjadi duplikasi alamat IP. Apabila ada server DHCP dengan rentang penyewaan alamat IP dari 192.168.0.10-192.168.0.50 maka server DHCP lainnya harus menggunakan rentang yang lebih besar dari 192.168.0.50 atau lebih kecil dari 192.168.0.10.

Solusi
Untuk menatasi masalah tersebut harus dilakukan konfigurasi ulang terhapad alamat IP, sehingga tidak ada yang duplikata atau sama lagi.

2. Workstation

Permasalahan
Kerusakan pada workstation menyebabkan komputer yang digunakan tidak dapat masuk ke dalam jaringan.

Analisa
Tanda-tandanya tidak ditemukan komputer lain dalam network neighborhood (induk jaringan)

Solusi
Mengecek pada properties jaringan dengan membuka control panel > network connection > Local Aren Network > klik kanan > properties
Mmeeriksa komponen jaringan meliputi network adapter, protocol jaringan, client dan service jaringan. Untuk protocol TCP/IP periksa IP addreas, sebelumnya meminta konfirmasi dari Admin jaringan, apakah ini diset statis (menggunakan IP) atau dynamic (automatic)
Memeriksa identitas computer dengan membuka tab Identification pada kotak dialog network properties.
Mengecek system properties dan pastikan menggunakan device driver yg sesuai dan tidak terjadi bentrokan
Apabila sudah melakukan langkah diatas selanjutnya memeriksa instalasi, memeriksa hubungan kabel jaringan (menggunakan alat multitester).
Mengecek kartu jaringan (Ethernet chard) bisa di copot dan di pasang kembali trus restart computer.
Langkah terakhir bisa di konfigurasi ulang setting network dengan menggunakan device driver yang sesuai.

3. Hub/Switch

Kerusakan pada HUB bisa dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing-masing work station. Apabila lampu indikator power Hub/Switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak.

Permasalahan
Switch port bermasalah atau mengalami kerusakan.

Analisa
Ciri-ciri hub mengalami kerusakan yaitu lihat lampu indikator workstation tidak menyala, itu berarti komputer workstation tidak aktif atau tidak hidup karena kerusakan yang terjadi pada Hub. 

Solusi
Jika diketahui lampunya mati, coba terlebih dahulu melepas dan memasukkan lagi dengan kuat dikedua PC-A dan juga di Switch dan lihat apakah ada respon. Jika masih tetap mati, maka pindah kan kabel jaringan-A ke port yang masih kosong misal port#2 dan lihat apakah ada respon. Jika port#2 ternyata hidup dan PC-A bisa konek ke internet, maka anda bisa memastikan port#1 rusak. Tandai port#1 ini dengan tanda ‘tusak’ atau tutup dengan isolasi.

4. NIC

NIC atau wireless adapter status disabled.

Permasalahan
Disable Status

Analisa
Gambar status menjadi buram abu-abu, hal ini menunjukkan bahwa adapter dalam kondisi disable. Hal ini kemungkinan besar erdapat orang lain atau juga bisa diri kita sendiri yang telah melakukan disbale pada adapter. 

Solusi
Untuk meyelesaian masalah tersebut sangat mudah yaitu mengubah status dari disable menjadi enable. Langkah –langkanya yaitu masuk ke klik start -> control panel -> double klik network connection -> apabila masih disable maka ganti dengan enable.


5. Kabel dan Konektor

Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.

1)Kabel terputus
Permasalahan
Status jaringan kabel terputus.

Analisa
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router/modem. 

Solusi
  • Memerika apakah ada kabel yang terlepas.
  • Jika kabel dipastikan terhubung sempurna ke router/Switch, mencoba swap ke port lain pada router/switch. 
  • Jika statusnya masih terputus, solusi lainnya adalah mengganti kabel jaringan dengan yang baru.
  • Jika masih belum bisa maka ada kemungkinan bahwa terdapat kerusakan pada adapter.

2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Permasalahan
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus.

Analisa
Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan switch/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.

3) kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Permasalahan
Pada kabel jenis coaxial ini bisa terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak connect).

Analisa
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan sistem jaringan akan down/mati dan komunikasi antar komputer berhenti.

Solusi
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bisa digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu mengganti konektornya saja.>Permasalahan


Crimping Kabel dan Sharing Data

Crimping Kabel LAN menggunakan kabel UTP dan RJ45

 Alat dan Bahan :

1. Kabel UTP

2. 2 Buah RJ45

3. Tang Crimping

4. Tester kabel


Langkah - langkah :

  1. Menyiapkan kabel UTP yang akan digunakan untuk kabel LAN. Kabel dipotong sesuai kebutuhan dengan panjang maksimal 50 meter.
  2. Memotong kedua ujung kabel dengan mengupas kulit luar dari kabel terlebih dahulu kemudian diratakan.
  3. Meluruskan 8 kabel yang masih dipilin dan diurutkan sesuai standar urutan kabel Straight atau Crossover
  4. Jika kabel telah terurut, selanjutnya meratakan kabel dengan cara dipotong simetris
  5. Memasukkan kabel ke RJ45 dengan tembaga menghadap ke arah wajah
  6. Memastikan kabel telah masuk dan rata pada bagian ujung RJ45
  7. Melakukan crimping dengan cara kabel dan tang ditekan secara bersamaan.
  8. Kabel yang telah dicrimping, selanjutnya di test menggunakan LAN tester
  9. Jika lampu indikator 1-8 menyala maka instalasi kabel telah berhasil dan siap digunakan.
Sharing Data

Dalam jaringan LAN dapat digunakan minimal 2 laptop untuk saling terkoneksi atau terhubung. Dengan kedua laptop yang terhubung tersebut dapat melakukan sharing data berupa file dan folder. Untuk konfigurasi 2 PC atau laptop agar saling terkoneksi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Atur IP pada PC atau laptop pertama
  • Buka Open Network and Sharing Center
  • Dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada icon wifi pada windows dibagian kiri bawah, kemudian pilih Open Network and Sharing Center

Dapat dilakukan dengan cara mengklik icon wifi, kemudian pilih Open Network and Sharing Center



Dapat juga dilakukan dengan cara mengklik icon windows setelah itu pilih Control Panel



Kemudian pilih Network and Internet


Setelah itu pilih Network and Sharing Center


Setelah itu pilih Change adapter settings



    Klik kanan Local Area Connection, pilih Properties


    Kemudian klik 2x pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau dengan cara klik saja pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) setelah itu pilih Properties


    Setelah itu muncul tampilan Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties


    Atur IP pada PC atau laptop pertama ini dengan IP kelas C yaitu 192.168.1.1
    Untuk Subnet mask yaitu 255.255.255.0
    Setelah itu klik OK


    Kembali pada bagian Network and Sharing Center, kemudian pilih Change andvance sharing settings


    Pastikan pada Password protected sharing menjadi Turn of password protected sharing, setelah itu klik save changes


    Konfigurasi juga pada PC atau laptop kedua
    Lakukan konfigurasi seperti konfigurasi pada PC atau laptop pertama, yang membedakan yaitu gunakan IP yang berbeda tetapi masih dalam satu jaringan yang sama. Gunakan IP 192.168.1.2


    Uji konfigurasi dengan melakukan ping pada Command Prompt. Buka Command Prompt dengan cara klik icon windows lalu pada Search programs and files ketik cmd setelah itu tekan Enter pada tombol keyboard setelah itu muncul tampilan Command Prompt. Karena ini dilakukan uji konfigurasi pada PC atau laptop kedua sehingga untuk melihat apakah sudah terkoneksi dengan PC atau laptop pertama, pada Command Prompt ketik “ping 192.168.1.1”. Bila terhubung maka akan menampilkan gambar sebagai berikut


    Setelah kedua PC atau laptop telah terkoneksi, Buka Windows Explorer kemudian pilih Network. Kemudian menampilkan nama komputer yang telah terhubung. Gambar dibawah ini diambil dari laptop pertama yaitu AYU PC sehingga menampilkan juga laptop kedua yaitu ASUS.


    Lakukan sharing file
    Untuk melakukan sharing file, pada file yang ingin dishare klik kanan kemudian pilih Share with selanjutnya pilih Specific people


    Pilih Everyone kemudian Add


    Kemudian pilih Read/Write, setelah itu pilih Share


    Muncul tampilan pemberitahuan file sudah dishare, yaitu dishare pada AYU PC yaitu pada folder Wahyu Indarti W. Untuk folder tersebut sebelumnya sudah dilakukan sharing folder.


    Pada laptop kedua dapat dilihat di Windows Explorer - pilih Network - pilih AYU PC - buka folder Wahyu Indarti W


    Dapat dilihat file yang sudah dishare oleh laptop pertama



    Teknik Encoding dan Modulasi


    Teknik Encoding

    Encoding atau penyandian yaitu sebuah proses yang digunakan untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan transmisi data atau penyimpanan data

    Kombinasi Data Digital & Analog
    • Data digital ke sinyal digital
    • Data digital ke sinyal analog
    • Data analog ke sinyal digital
    • Data analog ke sinyal analog



    Istilah Komunikasi Data
    1. Unipolar
    2. Polar
    3. Rate Data
    4. Durasi atau panjang bit
    5. Rate Modulasi
    6. Mark dan Space
    Teknik Pengkodean


    1. Nonreturn To Zero (NRZ)

    Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya. Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary '1' untuk bit time tersebut; tidak ada transisi berarti binary '0'.



    2. Multilevel Binary

    Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary '0' diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary '1' diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif yang menggunakan lebih dari dua level sinyal. Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary '1' diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary '0' oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif.



    3. Biphase

    Manchester adalah suatu kode dimana terdapat suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit : transisi low – high mewakili “1” dan high – low mewakili “0”. Differential manchester adalah suatu kode dimana binary “0” diwakilkan oleh adanya transisi pada awal periode suatu bit dan binary “1” diwakili oleh ketiadaan transisi di awal periode suatu bit.

    4.Modulation rate 
    Modulation rate adalah kecepatan dimana elemen-elemen sinyal terbentuk.

    5. Teknik scrambling

    Serangkaian level tegangan yang tetap pada line digantikan dengan serangkaian pengisi yang akan melengkapi transisi yang cukup untuk clock receiver mempertahankan synchronisasi

    6. Bipolar with 8-Zeros Substitution (B8ZS)

    Oktaf dari 0 muncul dan pulsa voltase terakhir positif maka dihasilkan 8 nol oktaf yang ditandai dengan 000+-0-+. Oktaf dari nol muncul dan pulsa voltase terakhir negatif maka dihasilkan 8 nol oktaf yang ditandai dengan 000-+0+-


    7. High-density bipolar-3 zeros (HDB3 )

    Suatu kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang terdapat satu atau dua pulsa atau biasa disebut kode violation.



    Modulasi

    Modulasi adalah menumpangkan frekuensi sinyal informasi pada suatu frekuensi pembawa (carrier) yang mempunyai frekuensi lebih tinggi dari sinyal informasi, dan sesuai dengan media transmisi tempat sinyal akan dikirimkan.

    Tujuan Modulasi
    • Memudahkan proses radiasi pada kanal komunikasi berupa udara,diperlukan antena untuk proses pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal.
    • Untuk memungkinkan multiplexing
    • Mengatasi keterbatasan peralatan pembuatan peralatan pengolahan sinyal
    • Pembagian frekuensi Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi
    Fungsi Modulasi
    • Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk terganggu oleh noise. Sedangkan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spectrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi

    Macam-macam Modulasi

    1. Amplitude Modulation (AM)

    Modulasi frekuensi pembawa atau carrier diubah amplitudonya sesuai dengan sinyal informasi yang akan dikirimkan. setelah sinyal dimodulasi, maka terdapat dua bentuk gelombang sinyal baseband pada gelombang AM yang disebut dengan band sisi atas dan sisi bawah (upper and lower sideband). Sebagian besar daya dari sinyal modulasi berada pada gelombang pembawanya, sedangkan sinyal informasi hanya berada pada sidebandnya. Hal inilah yang menyebabkan gelombang AM sangat tidak efisien. Bentuk gelombang AM disebut juga modulasi DSBSC (Double Sideband Suppressed Carrier).

    2. Frequency Modulation (FM)

    Modulasi frekuensi adalah proses dimana frekuensi gelombang carrier diubah-ubah mengacu pada amplitudo sinyal pemodulasi, yaitu dengan cara menyelipkan sinyal informasi pada gelombang carrier. modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan selama proses modulasi.


    3. Phase Modulation

    Modulasi  ini  sinyal  informasi  mengubah-ubah  fasa  gelombang  pembawa.   Besar perubahan fasa sebanding dengan amplituda sesaat sinyal pemodulasi.



    Modulasi Digital
    • Amplitude Shift Keying (ASK)
    • Frequency Shift Keying (FSK)
    • Phase Shift Keying (PSK)
    Perubahan Sinyal Digital 
    • Amplitude shift keying (ASK)
    • Frequency shift keying (FSK)
    • Phase shift keying (PSK)
    • 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
    • Quadrature Phase ShiftKeying (QPSK)
    • Quadrature Amplitude Modulation (QAM)

    Transmisi Data, Error Detecting & Sinyal Data


    Transmisi data 
    Merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik. Faktor keberhasilan dari Transmisi data bergantung pada

    • Kualitas signal yang ditransmisikan
    • Karakter media transmisi

    Media Transmisi

    Media transmisi dibagi menjadi 8 :

    1. Kawat terbuka / open wire
    2. Kabel jalin ganda / twisted pair cable

    Terdiri dari dua isolasi kawat tembaga yang diatur dalam suatu spiral yang terlindungi. Fungsi dari gulungan ini yakni untuk meminimalisir terjadinya interferensi antar kabel. Biasanya dipakai pada sistem telephone, untuk jarak yang jauh dengan data rate 4 Mbps atau lebih.

    3. Kabel coaxial
    Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal, kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Biasanya dipakai untuk menghubungkan transmisi telephone dan televisi jarak jauh.

    4. Fiber Optik / Serat Optik
    Merupakan medium fleksibel tipis yang mampu menghantarkan sinar ray. Bahan untuk membuat serat optik ini adalah kaca dan plastik. Digunakan untuk local loops, local area networks. Kabel jenis ini merupakan yang paling baik karena tahan akan cuaca dan keadaan alam.

    5. Mikrowave / gelombang mikro
    Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF). Menggunakan gedung-gedung relay microwave yang diseri dan point to point, microwave yang dirangkai bersamaan pada antena parabolik. Dipakai untuk telekomunikasi jarak jauh, transmisi suara dan televisi.

    6. Transmisi satelit 
    Stasiun relay microwave yang digunakan untuk merangkai dua atau lebih transmitter / receiver dari ground-based microwave. Memakai teknologi DBS (Direct Broadcast Sattelite) dimana sinyal video dari satelit ditransmisikan langsung ke rumah-rumah, transmisi telepon jarak jauh dll. Sistem transmisi ini juga digunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal)  pada gerai ATM.

    7. Infra red / sinyal infra merah

    8. Gelombang radio
    Teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut.

    Terminologi Transmisi Data
    • Point to Point, direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan sama-sama memakai media.
    • Multipoint, konfigurasi multipoint dimana dapat lebih dari dua device pada medium yang sama.
    Model Transmisi Data
    1. Transmisi Serial, data dikirimkan bit per bit melewati channel komunikasi yang telah dipilih. 
    2. Transmisi Paralel, data dikirim sekaligus melalui channel komunikasi, sehingga kecepatan penyaluran data tinggi, namun disamping itu karakteristik channel juga harus baik 
    Mode Transmisi
    Asinkron
    Pengiriman data setiap karakter, sehingga penerima harus melakukan sinkronisasi agar bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar. 

    Sinkron
    Pengiriman dilakukan per-blok data, Pengirim dan penerima bekerja sama, karena sinkronisasi dilakukan dengan mengirimkan pola data tertentu (karakter sinkronisasi) antara pengirim dan penerima.

    Deteksi Error
    adalah proses pelacakan kesalahan yang dilakukan pada saat data berada dalam protes transmisi. Kesalahan terjadi karena perubahan satu bit atau lebih dari satu bit (burst error) yang tidak direncanakan.

    Parity check
    • Even parity, metode ini digunakan pada transmisi data secara asynchronous, metode ini sebelum paket data dikirim, setiap paket data di cek apakah jumlah ‘1’ berjumlah ganjil atau genap, jika paket data berjumlah genap maka bit parity akan tetap 0 sedangkan jika jumlah ‘1’ ganjil maka bit parity akan menjadi 1 sehingga jumlah bit menjadi genap.
    • Odd parity, metode ini digunakan pada transmisi data secara synchronous, metode ini sebelum paket data dikirim, setiap paket data di cek apakah jumlah ‘1’ berjumlah ganjil atau genap, jika paket data berjumlah genap maka bit parity akan menjadi 1 sehingga jumlah bit ‘1’ menjadi ganjil  sedangkan jika jumlah ‘1’ sudah ganjil maka bit parity akan tetap menjadi 0.
    Checksum
    Metode checksum, pengecekan dilakukan dengan melakukan penjumlahan pada sekumpulan data dan kemudian mengcomplement jumlah tersebut, kemudian hasil complement tersebut/checksum ditambahkan pada data sebagai sebuah karakter.

    Cyclic Redudancy  Check (CRC)
    Teknik CRC ini adalah jenis pengkodean yang dikenal dengan pengkodean Cyclic. Dalam metode pengkodean CRC terdapat 3 parameter utama yaitu:
    • Pesan data sebagaimana halnya pada pengkodean blok linier panjang dari pesan data disimbolkan sebagai k bit 
    • Bit tambahan (redudancy bit) dengan panjang m bit,panjang m=nk.
    • Generator yang akan digunakan sebagai acuan baik bagi sisi pengirim maupun sisi penerima,panjang generator disimbolkan sebagai g,dengan panjang g=m+1 bit. 
    Kode Hamming
    Kerusakan data yang diterima oleh terminal penerima (receiver) dalam sistem komunikasi data sering terjadi, hal ini disebabkan oleh adanya interferensi sinyal luar yang masuk ke dalam jalur komunikasi.

    Sinyal Data
    Data
    Data adalah komponen yang mengandung suatu informasi yang akan ditransmisikan. Data dibagi menjadi 2 yaitu :
    • Data analog, data dalam bentuk gelombang kontinyu dalam beberapa interval.
    • Data digital, data yang memiliki nilai-nilai yang berlainan dan memiliki ciri-ciri tersendiri.



    Komunikasi Data


    Komunikasi Data merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yakni perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data. Komunikasi umum antar manusia dan Komunikasi data antar komputer atau perangkat digital. Komunikasi disini adalah berupa pengiriman data yang berbentuk digital bit 0 dan 1. Transmisi suara (Analog) juga dapat dijadikan transmisi data jika diubah menjadi bentuk digital

    Faktor penting Komunikasi Data
    1. Jumlah dan lokasi pemrosesan data
    2. Jumlah dan lokasi terminal (remote)
    3. Tipe transaksi
    4. Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi
    5. Prioritas informasi yang disalurkan
    6. Pola lalu lintas
    7. Performa sistem yang digunakan
    8. Revenue yang mungkin didapat
    Sistem komunikasi membutuhkan standar protokol, agar setiap perangkat / vendor yang berbeda dapat berinteraksi dengan baik. Dengan hal ini kompatibilitas antara dua perangkat terjamin dan bisa digunakan meski memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

    Model Komunikasi
    1. Sumber data untuk ditransmisikan
    2. Pemancar, mengubah data menjadi sinyal yang dapat dipancarkan
    3. Sistem Transmisi sebagai pembawa data
    4. Penerima, mengubah sinya yang diterima menjadi data
    5. Tujuan, sebagai tempat pengambilan data
    Tugas Komunikasi
    • Pemanfaatan sitem transmisi
    • Interfacing
    • Generasi sinyal
    • Sinkronisasi
    • Pertukaran manajemen
    • Koreksi dan deteksi error
    • Flow control
    • Pengalamatan
    • Routing
    • Recovery
    • Format pesan
    • Keamanan
    • Manajemen jaringan

    Elemen Komunikasi Data
    Sumber data adalah yang mengirimkan informasi dan menempatkannya pada transmitter. Kemudian dilakukan proses pengiriman data dari satu sumber ke penerima. Alat yang menerima data yang dikirimkan sumber informasi disebut receiver.

    Kendala Komunikasi data
    • Waktu tanggap sistem dipengaruhi oleh ukuran kecepatan sistem
    • Troughput, ukuran beban dari sistem
    • Faktor manusia yang menentukan lancar tidaknya suatu sistem
    Jenis Komunikasi data
    • Simplex
    • Half Duplex
    • Full Duplex
    Bentuk Sistem Komunikasi
    • Sistem komunikasi offline suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas komunikasi dari suatu lokasi ke pusat pengolahan data, namun data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU.
      • Realtime System, sistem pengolahan data kecepatan tinggi
      • Batch Processing System, sistem pengolahan data dengan pola pengelompokan
      • Timesharing System, pengolahan data secara bergantian menurut waktu
      • Distributed Data Processing System, sistem komputer secara terpisah pada setiap wilayah
    • Sistem komunikasi online, data yang dikirim melalui terminal dapat langsung diolah oleh komputer pusat

    Jaringan Komunikasi Data
    Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung untuk saling dapat berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya. Agar jaringan dapat berjalan, maka dibutuhkan aturan atau protokol yang mengatur komunikasi layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.

    Klasifikasi Jaringan Komputer
    Local Area Network (LAN)
    Jaringan komputer yang mencakup wilayah kecil seperti jaringan kampus, gedung, kantor, rumah dll.
    Metropolitan Area Network (MAN)
    Jaringan komputer dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dsb.
    Wide Area Network (WAN)
    Jaringan komputer yang mencakup area yang besar seperti jaringan antar wilayah, negara, bahkan dunia yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik (internet).